Monday, June 25, 2012

Review: Eon: Lahirnya Sang Punggawa Naga (Eon #1)

Eon: Lahirnya Sang Punggawa Naga (Eon, #1)Eon: Lahirnya Sang Punggawa Naga by Alison Goodman

My rating: 4 of 5 stars




Putra Nugroho (Translator), Nuraini Mastura (Editor)

Paperback, 577 pages
Published March 2012 by Mizan Fantasy (first published January 1st 2008)
ISBN 9794336726 (ISBN13: 9789794336724)
edition language: Indonesian
original title: The Two Pearls of Wisdom
seriesEon #1
characters: Dillon Walsh, Eona, Rilla, Chart, Ryoko
literary awards: Victorian Premier's Literary Award Nominee for Young Adult Fiction Prize (2009), James Tiptree Jr. Award Nominee (2008), TAYSHAS High School Reading List (2010), Aurealis Award for Best Fantasy Novel & Nominee for Young Adult Novel (2008)


Sinopsis:


Dalam dunia yang penuh dusta, sebuah kebenaran bisa sangat mematikan…

Di bawah didikan keras seorang Master yang ambisius, Eon dilatih untuk menjadi Punggawa Naga—seorang penguasa yang mampu mengendalikan aira dan angina untuk melindungi Negara. Tapi selama dia berlatih dan bertahan menghadapi saingannya, dia harus menjaga sebuah rahasia kelam. Rahasia yang bisa membahayakannya dan bisa membuatnya kehilangan nyawa.

Setelah sebuah upacara pentasbihan, hubungannya dengan kedua belas naga telah menyeretnya ke dalam dunia Pengadilan Kerajaan yang sangat berbahaya. Dan sejak masuk ke dunia pengadilan, dia menemui musuh terkuatnya, Lord Ido. Seiring dengan persaingan yang semakin memanas, Eon semakin tertekan karena rahasia kelamnya semakin muncul ke permukaan. Diwarnai dengan berbagai kasi pertarungan seru, petualangan Eon akan membuat kita tenggelam dalam dunia para punggawa Naga.

Best Fantasy Novel, Aurealis Award (2008) ● Honour Book, James Tiptree Jr. Award (2008) ● Notable Book, CBCA Awards (2009) ● Nomine NSW Premier's Literary Awards (2009) ● Nomine Victorian Premier's Literary Awards (2009) ● Nomine Western Australian Premier's Literary Awards (2008) ● ALA Best Book for Young Adults (2009) ● Bank Street College Best Book of the Year (2009)

“Kisah petualangan ini penuh intrik, persahabatan, pertarungan dan keajaiban aliansi…buku ini pemenang sejati”—Kirkus Reviews

“Warna baru dalam genre fantasi. Kisah yang ditulis dengan cerdas dan menyegarkan ini benar-benar menggigit dari halaman pertama” —The Times, London

Review:



Eon, karena suatu hal pinggulnya cacat sehingga dia sedikit kesusahan berjalan dan hampir tidak bisa menyelesaikan salah satu jurus yang wajib ditunjukkan agar dia bisa dipilih oleh sang Naga. Orang cacat di dunia Eon dianggap sebagai kutukan iblis sehingga semua orang merendahkannya bahkan seorang budak sekalipun.

Cerita kental akan budaya Cina dan Jepang. Perpaduan antara kedua budaya dijadikan satu membuat pembaca (red: aku) terpana.

Didukung oleh bentuk tubuh yang kecil, Eona gadis berusia 16 tahun yang menyamar menjadi laki-laki berusia 11 tahun bernama Eon. Kerena peraturan kerajaan yang mengharuskan para punggawa Naga adalah laki-laki. Sungguh pertaruhan yang sangat berani.

Eon harus mendapatkan gelar punggawa Naga Tikus yang bakit pada tahun ini. Tapi ternyata dia malah tidak terpilih oleh Naga Tikus. Tidak ada yang tahu bagaimana sang Naga memilih punggawanya. Lika liku politik dimulai ketika ternyata Eon lebih dipilih oleh Naga Kembar, ratu dari segala Naga, yang telah menghilang selama 500 tahun, yang tidak disangka-sangka juga bangkit pada tahun yang sama dengan sang Naga Tikus. Bermasalahan semakin rumit dengan Eon yang tidak bisa memanggil Naganya sendiri

Aku kurang suka dengan karakter Eon yang terlalu meye-meye dan lambat berpikir.

Buku yang sayang dilewatkan untuk pecinta fantasy.

ps: Typonya sangat sedikit dan terjemahannya enak dibaca, menambah + untuk buku terjemahan ini.


View all my reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...