Friday, May 25, 2012

Review: Discord (Ther Melian, #3)


Discord (Ther Melian, #3)Discord by Shienny M.S.
My rating: 3 of 5 stars







Paperback, 522 pages
Published October 19th 2011 by PT. Elex Media Komputindo
ISBN13: 9786020012278
edition language: Indonesian
original title: Discord (Ther Melian, #3)
url: http://www.thermelian.co.cc
series: Ther Melian #3




Sinopsis buku:


Dengan bantuan Izahra, Valadin dan teman-temannya berhasil melarikan diri. Tidak hanya itu, mereka juga mengobarkan pertempuran di Kota Kuil demi merebut kembali Relik Elemental.

Sementara itu, Vrey menemukan alasan di balik pengabaian Reuven-ayahnya-delapan belas tahun yang lalu. Namun jawaban yang ditemukannya justru menorehkan luka yang lebih dalam dan membuat perasaannya semakin hancur.

Tapi ketika peperangan yang disulut oleh Valadin dan teman-temannya pecah di hadapan Vrey, mau tak mau dia harus bangkit untuk bertarung, melawan Valadin. Dan mereka harus kembali saling berhadapan, memperjuangkan apa yang menurut mereka benar.

Kali ini, tak ada lagi senyum ramah dan kehangatan di wajah Valadin. Yang tersisa hanya rasa sakit dan kekecewaan yang teramat mendalam. Kali ini, Valadin tak ragu lagi menyakiti Vrey, seperti Vrey telah menyakitinya.

Dan saat Vrey mengetahui apa yang diperbuat kelompok Valadin pada Leighton, PERTENTANGAN di antara mereka mencapai puncaknya!


Editor’s Note:

Seri ketiga dari tetralogi Ther Melian yang sudah ditunggu-tunggu penggemarnya. Pertentangan yang semakin memanas antara Valadin dan Vrey mencapai puncaknya. Dibumbui kisah cinta di antara tokohnya, serta betapa pengorbanan yang mereka harus bayar untuk mencapai apa yang mereka cita-citakan termasuk berkorban nyawa. Selamat terhanyut kembali di dunia Ther Melian!(less)



Review: 

Vrey akhirnya mengetahui alasan dibalik kepergian ayahnya yang meninggalkan dia dan saudaranya bertahun-tahun yang lalu. WHAT? Cuman itu doang, komentar yang keluar begitu aku membaca alasan ayahnya kenapa dia pergi meninggalkannya. *garuk-garuk tembok*

Dan seperti dugaan awal, Leighton tentu saja tidak mati. *yes*
Kalau di buku #2 Valadin terlihat labil, di sini Valadin terlihat galau.

Di buku ini lebih banyak menceritakan perjalanan Valadin dalam menaklukkan relik elemental yang tersisa yang berunjung dengan kesuksesan hingga dia mempunyai ketujuh relik.

Jujur, aku lelah membaca buku ini, terlalu banyak pertempuran yang justru membuat bosan untuk dibaca karena plot yang sama, hanya berbeda tempat dan cara mengujinya. Entah kenapa, menurutku lebih menarik di buku #2, walaupun di buku #3 ini lebih chaos dan ada beberapa yang mati juga, tapi yah, yang mati juga bukan orang yang penting-penting banget, kecuali Desna sih.

Ooooh, God, I still hate Laruen. What’s wrong with that girl? Seriously, aku masih tidak menangkap alasan dibalik kebeciannya terhadap Vrey.

Dan Putri Ascha, kok aku membayangkan seperti perhiasan berjalan? Entah kenapa dia selalu punya perhiasan yang digunakan untuk mengatasi  berbagai rintangan seperti membuka jalan, membuat Valadin membeku, membuat api dan ledakan. Yak ampun, gak takut jatuh terus perhiasannya pecah dan jadi senjata makan tuan gitu?

Typo, typo, typo, bad typo. Masih aja ada typo. Yang parah adalah typo penyebutan nama. Pffff…..


View all my reviews

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...