Friday, October 12, 2012

Review: Setelah Malam Itu

Setelah Malam ItuSetelah Malam Itu by Amy Efaw

My rating: 4 of 5 stars





Nina Andiana (Translator)
Mass Market Paperback, 456 pages
Published September 2011 by Gramedia Pustaka Utama (first published February 29th 2000)
ISBN13: 9789792275650
edition language: Indonesian
original title: After
literary awards: Borders Original Voices Award for Kids & Teens (2009), Pennsylvania Young Readers' Choice Award Nominee (2011), TAYSHAS High School Reading List (2010), Florida Teens Read Nominee (2010), Abraham Lincoln Award Nominee (2012)

 Sinopsisi Buku:

Sejak dulu, Devon Davenport—siswi teladan sekaligus bintang sepak bola—selalu dianggap bertanggung jawab, pekerja keras, dewasa.

Tetapi suatu pagi semuanya berubah. Polisi menemukan Devon di apartemennya, membolos sekolah, ketika mereka menyelidiki kasus penelantaran bayi. Dengan segera keterlibatan Devon dipastikan—bahwa bayi di tong sampah itu bayinya.

Setelah malam itu, kehidupan Devon berubah total. Dengan tuntutan percobaan pembunuhan di depan mata, Devon dipaksa menghadapi ketakutan-ketakutan terbesarnya. Menghadapi penyangkalan yang berakar begitu kuat sehingga ia tidak menyadari dirinya hamil. Inilah perjalanan terpenting Devon: dari penyangkalan menuju penerimaan, dan akhirnya menuju proses pendewasaan diri.


Nominasi Abe Lincoln Award 2012
Nominasi Gateway Award 2011-2012
Nominasi Peach Award 2010-2011



Review Buku:

Devon, gadis berusia 15 tahun dimana 2 bulan lagi dia akan berulang tahun yang ke 16, tidak ingin menjadi seperti ibunya yang sering bergonta ganti pasangan.

Devon, melakukan seks pertama yang menurutnya tidak akan pernah dia maafkan yang ternyata membuat dia hamil. Bahkan dia sendiri tidak mengetahui dirinya hamil. Ataukah dia tahu, tapi kenyataan itu dikuburnya dalam-dalam seperti tidak pernah ada. Penyangkalan.

Devon, gadis yang mencoba tegar dan perfect dalam segala hal, yang menurut aku mempunyai psikologi kurang stabil. Apakah ini disebabkan oleh ibunya? mungkin saja.

Devon, pada malam kelahiran bayinya, dia memasukkan dalam kantong plastik, diikat dan dibuang ke tempat sampah. Dia tak menyadari apa yang dilakukannya dan dia sendiri bahkan tidak ingat apa yang telah dilakukannya.

Buku ini bercerita tenang Devon yang masuk penjara dan menjalani pengadilan. Sehari-hari Devon yang dia lewatkan di dalam jeruji besi dan pengacaranya Dom yang membantu agar Devon tetap diadili pada pengadilan remaja dan bukan pengadilan dewasa.

Sebuah buku tentang penyangkalan dan memaafkan diri sendiri.

Membaca buku ini, jadi sedikit tahu tentang psikologi penyangkalan.



View all my reviews

1 comment:

  1. aku penasaran dengan buku ini, ide ceritanya menarik karena mengambil sudut berbeda tentang kesalahan

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...