Sunday, October 2, 2011

Review: Incarceron


Incarceron (Incarceron, #1)Incarceron by Catherine Fisher
My rating: 5 of 5 stars






Mery Riansyah (Translator), Febry E.S (Translator), Lulu Fitri Rahman (Editor)

Paperback, 492 pages
Published August 9th 2011 by Penerbit Matahati (first published January 1st 2007)
ISBN139786028590341
edition language: Indonesian
original title: Incarceron
series: Incarceron #1
characters: Claudia Arlexa, Jared Howe, Finn, Keiro, Attia ...more
literary awards: Mythopoeic Fantasy Award Nominee for Children’s Literature (2011), A School Library Journal Best Book of the Year (2010), Cybils Award Nominee for Young Adult Fantasy & Science Fiction (2007), Booklist Top Ten Science Fiction/Fantasy Novels for Youth (2010), YALSA Best Fiction for Young Adults (2011)


Sinopsis buku:



"Yang satu di dalam, yang lain di luar.
Tapi keduanya sama-sama terpenjara."

Incarceron adalah penjara yang begitu luas sehingga tidak hanya berisi sel, tetapi juga kota, hutan logam, rimba raya, dan lautan. Penjara itu terkunci dari dunia luar selama berabad-abad, dan hanya satu orang, menurut legenda, yang pernah lolos darinya.



Finn, tahanan berusia tujuh belas tahun, tidak ingat masa kecilnya dan yakin berasal dari luar Incarceron. Finn menemukan sebuah kunci kristal yang membuatnya dapat berkomunikasi dengan seorang gadis bernama Claudia, putri Sipir Incarceron. Claudia hidup di dunia luar dan telah dijodohkan dengan seorang pria yang dibencinya.

Finn bertekad keluar dari penjara, dan Claudia yakin dapat membantunya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa Incarceron menyimpan begitu banyak misteri. Upaya untuk keluar begitu mustahil dan hanya nyawa taruhannya


Review buku:


Pernahkah kau bayangkan, kau hidup pada zaman di mana beberapa dari mereka kaya raya dan hidup nyaman, tapi tidak bebas. Tangan dan kaki mereka dirantai pada protokol. Diperbudak dunia statis yang hampa, di mana pria dan wanita tidak bisa membaca, di mana kemajuan ilmiah dari zaman ke zaman hanya diperuntukan bagi orang kaya, di mana seniman dan pujangga hanya bisa selalu melakukan pengulangan hampa tak berujung karya agung masa lampau. Tidak ada yang baru. Hal baru tidak ada. Tidak ada yang berubah, tidak ada yang tumbuh, tidak ada yang berkembang, tidak ada yang meningkat. Waktu telah dihentikan, kemajuan adalah hal terlarang.

Atau hidup dalam sebuah penjara yang sangat-sangat luas. Tidak ada aturan, tak ada bintang, tak ada matahari, berbau apak dan tak ada jalan keluar. Dan yang lebih mengerikan, penjara itu hidup. Dia bisa melakukan apa saja terhadapmu. Memadamkan lampu sesukanya, memiringkan penjara, membuat bukit-bukit dan Dia selalu mengawasimu, mencatat semua kejadian yang kau alami.

Baru baca beberapa halaman saja sudah membuat aku ber kok kok seperti ayam dengan kening berkerut kerut. Awalnya memang sempat bingung dengan konsep cerita ini. Dizaman di mana teknologi melebihi dari apa yang dapat kita bayangkan, tapi mereka masih menggunakan kereta kuda untuk transportasinya.

Finn yang terjebak di penjara karena suatu hal dan hilang ingatan. Claudia berada di dunia luar. Keduanya dipertemukan karena sebuah kunci yang mereka pegang masing-masing dan berkomunikasi lewat kunci tersebut. Hingga Claudia membantu Finn untuk keluar dari penjara. Akhir cerita yang sangat tidak disangka dan membuat aku tidak sabar menunggu buku ke-2 nya.

Terlepas dari kejanggalan-kejanggalan yang ada, ceritanya sangatlah menarik serta mendebarkan dan tentu saja membuat aku sangat penasaran. Ketika selesai dengan lembar yang sedang aku baca, aku terus ingin membaca lembar berikutnya, lagi dan lagi. Serasa tak rela meletakkan buku ini kalau belum selesai hingga habis.

Dan kejanggalan ini tidak sampai mempengaruhi inti dari jalan ceritanya sih, tapi tetap saja agak risih ketika membacanya. Jangan dibaca kalau tidak suka spoiler.


FINN

hal.7 Finn tergeletak menelungkup dan dirantai ke lempengan batu jalur transportasi...........
dan seterusnya sampai ke

hal.9 Kertakan mesin mengguncang lantai. Suaranya menusuk sampai ke tulang sumsumnya. Finn mengepalkan tangan sewaktu truk menghampirinya.


hal.40 Finn menelan ludah, tapi Keiro menjawab dengan suara tenang, "Penguasa Sayap, saudara angkatku mengambil risiko besar di luar sana. Kaum Civic bisa saja tidak berhenti atau bahkan melambatkan kereta kuda mereka.

HAA!!!! Kereta Kuda???? bukannya tadi truk ya yang hampir melindas Finn.
-___-


CLAUDIA

hal.53 Jared bergerak ke area yang diterangi sinar lilin dan Claudia melihat bola mata hijaunya memantulkan cahaya.
oke, disini aku berkesimpulan bahwa yang bermata hijau itu adalah Jared. CMIIW.

hal.155 Bola mata hitam sang Sapient (sang Sapient ini adalah Jared) beradu pandang dengan mata Claudia
Jadi?  yang bermata hijau itu siapa? typokah?

hal.24 Ayahnya memandang Claudia dan terseyum anggun. Rambut hitamnya, diikat dengan pita hitam, tampak berwarna perak elegan. oke, di sini aku bingung, bagaimana bisa rambut hitam tampak keperakan? typo lagi?

hal. 216 Rambut ayahnya yang keperakan dikepang rapi ke belakang... Jadi rambut sang ayah itu hitam atau keperakan?

hal.254 Di sebelah kanan, ayahnya, tampak muram dan lebih muda, rambutnya cokelat gelap. aaaakkkk..... semakin bingung. Warna rambutnya berubah-ubah.


View all my reviews

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...