Genesis by Shienny M.S.
My rating: 4 of 5 stars
Paperback, 536 pages
Published February 20th 2012 by Elex Media Komputindo
ISBN13: 9786020020785
edition language: Indonesian
url: http://www.thermelian.co.cc
series: Ther Melian #4
Sinopsis:
Perjalanan panjang Valadin mengumpulkan Relik Elemental selesai sudah. Berbekal kepingan-kepingan kekuatan Aether itu, Valadin menuju Laut Kematian untuk menyatukan ketujuh Relik. Tapi sebelum bisa melakukannya, masih ada SATU ujian terakhir. Ujian yang sangat berat, yang berakar dari sejarah kelam Benua Ther Melian.
Sementara itu, Vrey dan teman-temannya mendapat bantuan dari seorang wanita misterius, yang bukan hanya memiliki kekuatan sihir luar biasa, tapi juga mengetahui keberadaan para Aether dan masa lalu Benua Ther Melian. Dan berkat pertolongannya, Vrey berhasil menyusul Valadin.
Ketika potongan demi potongan kebenaran yang sesungguhnya terungkap, Vrey dan Valadin menyadari bahwa mereka terlibat begitu dalam dengan misteri yang menyelimuti PERMULAAN terciptanya dunia mereka, Terra! Dan saat sejarah berulang, perang besar pun menanti di depan mata. Dalam kisah penutup tetralogi Ther Melian ini, perjalanan nasib sekali lagi mempertemukan Vrey dan Valadin. Tapi kali ini keduanya mungkin tidak akan selamat sampai akhir...
Editor’s Note
Akhir dari tetralogi Ther Melian. Semua pertanyaan terjawab tuntas di buku ini. Mulai dari sejarah awalnya terciptanya Terra, serta para Aether dan Relik Elemental mereka. Dan kisah ini akan mengajarkan pada kita betapa ketika sesuatu yang kita cintai terancam keberadaannya, seseorang akan rela berkorban apa pun untuk mencegah kebinasaannya.
Review:
*jedot-jedot kepala ke tembok*
Okay, sebelum aku cerita kenapa aku sampai jedot-jedot kepala, mari melihat sisi positif dari buku ini.
Pada buku#4 ini bercerita tentang pertempuran semua banggsa Terra yang bersatu melawan Theia.
Ceritanya sangat seru dan menarik, lebih menarik dari buku sebelumnya. Semua tanda tanya dan awal mula relik elemental terjawab di buku ini. Membuat hati berdebar-debar karena ingin mengetahui akhir dari ceritanya dan karena banyak kejutan di sana sini. Apalagi pas pertempuran di udara dan pas perkelahian Vrey dengan Vellit yang ternyata tujuan Vrey adalah mencuri pedangnya. Itu keren sekali, karena di luar dugaan. Untuk kali ini tidak ada cerita yang bertele-tele seperti di buku sebelumnya.
Dan sempat ketipu dengan endingnya yang ngegantung, dan ternyata masih ada epilog di belakang setelah gambar-gambar dan glosarium.
Dan sekarang, waktunya berkeluh kesah.
1. Hal. 268. serpertinya salah menghitung.
" jadi biar kusimpulkan lagi. Kita berenam: Aku, Eizen, Karth, Laruen, Vrey dan Leighton.... ha!!! bukannya ini tujuh T__T
2. Pada glosarium dijelaskan:
Terra: Dunia Terra terdiri dari beberapa benua. Antara lain: Benua Ther Melian, benua tropis kecil yang terletak tepat di tengah khatulistiwa. Benua Barat, benua hijau yang terletak di sisi barat khatulistiwa. Benua Timur, benua kecil yang terdiri dari bukit pasir dan padang tandus. Benua utara, benua besar yang terletak dari belahan utara Terra yang tertutup salju.
Yang jadi pertanyaan adalah: kalau ini adalah masalah Terra, kenapa yang berjuang melawan Theia hanya orang-orang dari benua Ther Melian saja? Apa benua yang lain tidak berpenghuni? Kalau memang tidak berpenghuni kenapa tidak ada penjelasan baik di glosarium ataupun diceritanya?
3. Istilah nenek lampir. Maaf, aku gak setuju istilah ini digunakan untuk menghina Ellenase/Vellit. Bukannya aku fans beratnya, tapi rasanya kurang pas saja. Julukan ini terkesan seakan dipaksakan. Seperti yang kita ketahui, nenek lampir adalah salah satu tokoh dalam sandiwara radio terkenal pada jamannya yaitu Tutur Tinular. Dan nenek lampir di buku ini entah mengacu kepada siapa? karena di buku-buku sebelumnya juga tidak dijelaskan siapa nenek lampir ini. Apakah dia salah satu daemon atau penulis hanya meminjam namanya saja yang tetap mengaju pada nenek lampir di Tutur Tinular. Bahkan julukan Eizen untuk Vellit "iblis betina" dan "wanita jalang" masih lebih tepat digunakan dari pada nenek lampir. Jadi, sekali lagi, julukan ini terkesan sangat dipaksakan.
4. Ketika Valadin dan Vrey terjebak di dunia kehampaan. Untuk membuat portal agar kembali ke dunia Terra, Valadin menggambar rune di atas tanah dengan menggunakan darah yang berasal dari ujung jarinya yang sengaja dia gigit. Seriously? Sengaja digigit hanya untuk mengeluarkan darah untuk menulis di atas tanah? Tanah loh. Seingat aku, untuk menulis di atas tanah tak perlu harus menggunakan darah kan? pakai jari tangan aja juga bisa. Dan toh gambar runenya juga tidak harus menggunakan darah kan? Adegan ini yang menurutku sangat lebay.
5. Endingnya. Kenapa?
Spoiler:
Kok aku berasa seperti nonton sinetron. hahaha.....*guling-guling*
View all my reviews
~ syalalala. baru baca sampe buku dua dan mandeg.
ReplyDelete