Sunday, December 11, 2011

Review: Setelah Dia Pergi


Setelah Dia Pergi - Where She Went  (If I Stay, #2)Setelah Dia Pergi - Where She Went by Gayle Forman
My rating: 5 of 5 stars







Mass Market Paperback, 240 pages
Published October 27th 2011 by Gramedia Pustaka Utama (first published April 5th 2011)
ISBN13: 9789792276503
edition language: Indonesian
original title: Where She Went
series: If I Stay #2
characters: Teddy Hall, Kim Schein, Mia Hall, Adam Wilde
setting: New York City, New York (United States)
Oregon (United States)

literary awardsGoodreads Choice Award for Best Young Adult Fiction (2011), The Inky Awards Nominee for Silver Inky longlist (2011)



Sinopsis buku:



Lanjutan Jika Aku Tetap Di Sini (If I Stay Here)

Tiga tahun sudah berlalu sejak cinta Adam menyelamatkan Mia setelah kecelakaan yang memorakporandakan hidup gadis itu...

...dan tiga tahun sejak Mia pergi dari kehidupan Adam untuk selamanya.

Sekarang Mia bintang muda sekolah musik klasik Juilliard dan Adam bintang rock terkenal. Ketika Adam terjebak di New York sendirian, takdir mempertemukan mereka lagi, untuk satu malam terakhir.

Thursday, December 8, 2011

Review: Hex Hall


Hex Hall (Hex Hall, #1)Hex Hall by Rachel Hawkins
My rating: 4 of 5 stars






Dina Begum (Translator)
Paperback, 1, 420 pages

Published October 2011 by Ufuk Fantastic Fiction (first published March 2nd 2010)
ISBN13 9786029346107
edition language Indonesian
original title Hex Hall
series Hex Hall #1
characters Jenna, Sophia Mercer, Archer Cross, Elodie, Mrs. Casnoff
setting Georgia, United States (United States)


Sinopsis buku:



Saat ulang tahunnya yang kedua belas, Sophie Mercer mendapati kalau dirinya ternyata seorang penyihir. Tiga tahun kemudian, akibat mantranya mengacaukan pesta dansa di sekolah, dia diasingkan ke Hex Hall, sekolah bagi anak-anak bandel Prodigium—penyihir, peri, vampir, warlock, dan shapeshifter.
Pada akhir hari pertama berada di antara sesama remaja aneh di Hex Hall, Sophie mendapati hal yang mengesankan: naksir kepada cowok warlock ganteng, bermusuhan dengan tiga cewek yang berwajah bagaikan supermodel, terus dibuntuti hantu menyeramkan, dan tinggal sekamar dengan orang yang paling dibenci dan satu-satunya vampir di sekolah. Lebih buruk lagi, Sophie segera mendapati bahwa ada makhluk misterius yang menyerang murid-murid, dan satu-satunya teman yang dimilikinya merupakan tersangka nomor satu.

Monday, December 5, 2011

Review: Once a Witch


Once a Witch (Witch, #1)Once a Witch by Carolyn MacCullough
My rating: 3 of 5 stars






Nina Setyowati (Translator), Hayu Handayani (Editor), Mery Riansyah (Proofreader)

Paperback, 420 pages
Published August 2011 by Ufuk Press (first published September 14th 2009)
ISBN13 9786029159455
edition language Indonesian
original title Once a Witch
series Witch #1
characters Agatha, Tamsin Greene, Rowena Greene, Alastair Knight


Sinopsis buku:



Tamsin Greene berasal dari garis panjang keturunan penyihir. Dia diharapkan akan menjadi salah satu yang paling berbakat di antara mereka. Tapi sihir Tamsin tidak pernah muncul. Tujuh belas tahun kemudian, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di asrama sekolah di Manhattan, di mana dia bisa hidup selayaknya remaja normal. Tapi selama musim panas, dia dipaksa untuk kembali ke rumah dan bekerja di toko buku sihir milik keluarganya.

Thursday, December 1, 2011

Review: The Red Pyramid


The Red Pyramid (Kane Chronicles, #1)The Red Pyramid by Rick Riordan
My rating: 5 of 5 stars






Aditya Hadi (Translator), Tendy Yulianes (Editor)

Paperback, 518 pages
Published October 14th 2011 by Mizan Fantasi (first published May 4th 2010)
ISBN139789794336526
edition language Indonesian
original title The Red Pyramid
series Kane Chronicles #1
characters Bast, Anubis, Carter Kane, Sadie Kane, Zia ...more
literary awards A School Library Journal Best Book of the Year (2010), Goodreads Choice Award Nominee for Favorite Book, Young Adult Fantasy (2010)


Sinopsis buku:



Sang manusia api melambaikan sebelah tangannya. Lingkaran biru di kaki ayah menjadi gelap. Ayah berusaha meraih kotak peralatannya dengan susah payah, namun kotak itu tercecer di lantai. Dengan jentikan tangannya yang lain, manusia api itu menyulap sebuah peti mati bercahaya yang mengurung ayah kami. Ayah menatapku untuk terakhir kalinya, dan menggumamkan sebuah kata:

LARI!
Yang disaksikan Carter dan Sadie malam itu benar-benar mimpi buruk. Seorang manusia api mengurung ayah mereka di dalam sebuah peti mati dan menenggelamkan peti itu ke dalam bumi.
Kedua kakak beradik itu pun terjebak dalam sebuah petualangan menegangkan yang akan menguak rahasia keluarga mereka.

Sebelum menghilang, ayah mereka telah membangkitkan lima dewa Mesir kuno. Dan kini, salah satu dewa Mesir yang suka membuat onar, Set, mengincar nyawa Carter dan Sadie. Dengan hanya berbekal sedikit pengetahuan tentang kekuatan magis yang mereka miliki, mereka terus berjuang untuk menyelamatkan diri mereka dan mencari ayah mereka. Mengapa Set mengincar nyawa mereka? Mampukah mereka menemukan ayahnya?


*****
"...Penggabungan mitologi dan dunia modern dengan cara yang genius."
--Susan Carpenter, Los Angeles Times

"...petualangan fantasi ini menceritakan hal-hal yang sangat disukai penggemar seri Percy Jackson and the Olympians..kejutan di akhir cerita membuat pembaca mulai mencari loker yang tepat di setiap sekolah.." --Carolyn Phelan, Booklist


Review buku:


Kalau saja aku punya waktu membaca lebih banyak, mungkin buku ini bisa selesai lebih cepat karena ceritanya yang seru dan seakan tak ingin meletakkannya.

Terjemahan tidak kaku dan enak dibaca berbeda dengan buku serial Percy. Kata-kata sarkastik yang dilontarkan oleh Carter dan Sadie membuat aku tersenyum-senyum tegang membacanya. (kok bisa? baca aja sendiri)

Meskipun dikemas hampir serupa dengan Percy, yang membahas mengenai dewa dewi -dimana pada buku seri Percy membahas dewa dewi Yunani, buku ini menceritakan dewa dewi Mesir- tapi kisah di buku ini lebih menarik dibandingkan dengan kisah Percy.

Dan akhir yang tidak seperti aku duga menambah penasaran akan buku selanjutnya.

View all my reviews

Wednesday, November 23, 2011

Review: City of Masks


City of Masks (Stravaganza, #1)City of Masks by Mary Hoffman
My rating: 4 of 5 stars






Rini Nurul Badariah (Translator), Richanadia (Editor)

Paperback, 442 pages
Published October 2011 by Mizan Fantasy (first published September 21st 2002)
ISBN 9794336595 (ISBN13: 9789794336595)
edition languageIndonesian
original titleCity of Masks
urlhttp://fantasi.mizan.com
seriesStravaganza #1
charactersLeonora, Arianna Rossi, Rodolfo Rossi, Silvia Bellini, Guido Parola ...more
settingBellezza, Venice



Sinopsis buku:


“Apa maksudmu, dibunuh?” tanya Lucien, lugu. “Kau siapa? Dan ini di mana?” Ia menunjuk lemah ke laut yang berpendar, kubah-kubah perak katedral, dan lapangan yang hiruk-pikuk.

“Kau memang sinting,” ujar Arianna puas. “Bagaimana kau bisa berada di Bellezza pada Giornata Vietata, hari terlarang dalam satu tahun bagi semua orang kecuali pribumi, dan tidak tahu di mana dirimu?”

Sunday, November 13, 2011

Review: Ronggeng Dukuh Paruk


Ronggeng Dukuh ParukRonggeng Dukuh Paruk by Ahmad Tohari
My rating: 4 of 5 stars







Paperback, 397 pages
Published January 2003 by Gramedia Pustaka Utama (first published 1982)
ISBN 9792201963 (ISBN13: 9789792201963)
edition language: Indonesian
original title Ronggeng Dukuh Paruk
series Dukuh Paruk #1
characters Srintil, Rasus
setting Indonesia


Sinopsis buku:



Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil dan bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang. Tanpanya dukuh itu merasakah kehilangan jati diri.

Dengan segera Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi. Cantik dan menggoda. Semua ingin pernah bersama ronggeng itu. Dari kaula biasa hingga pekabat-pejabat desa maupun kabupaten.

Monday, November 7, 2011

Review: Dunia Tanpa Sekolah


Dunia Tanpa SekolahDunia Tanpa Sekolah by M. Izza Ahsin
My rating: 1 of 5 stars









paperback, 248 pages
Published 2007 by Read Publishing House! (Mizan)
ISBN 9793828412
edition language: Indonesian
original title: Dunia Tanpa Sekolah
characters: Aku, Ayah, Ibu
setting: Indonesia



Sinopsis buku:


Sindrom sekolah telah mengalir ke seluruh peredaran darah dan menekan otakku. Merampok kebahagiaanku. Aku semakin tidak betah di sekolah. Ditambah lagi dengan keberadaan guru penghancur mental. Guru yang merendahkan martabat murid di depan umum. Guru yang tidak mempergunakan jangka sebagai alat mengajar, melainkan sebagai alat menghajar. Guru yang membuat kelas jadi sesunyi kuburan dengan dalih menciptakan suasana kondusif.

Sekolah seperti memenjarakanku dalam ketidakpastian dan hanya mengotori otakku, menghambat impianku. Sekolah itu seperti susah payah menimba air dari dalam sumur, lalu mengguyurnya ke tempat semula. Sebagai seorang remaja yang ingin terus belajar dalam arti sebenarnya, aku tidak ingin tersesat di sekolah.

Oleh sebab itu, aku memutuskan untuk keluar dari sekolah formal dan menciptakan sekolahku sendiri. Aku memilih melawan arus secara frontal; membebaskan diri sepenuhnya, tapi juga harus berani mendapat tantangan berat dari luar. Yaitu, dari orang-orang yang menganggap anak yang tidak ingin sekolah, tetapi ingin belajar adalah lelucon; sedangkan anak yang sekolah, tetapi tidak belajar adalah biasa.


Review buku:

O O siapa dia
Buku apaan sih ini
Aiiih, tinggi hati sekali nih anak


Kurasa saya tak akan panjang lebar mereview buku ini. Semua review dari teman-teman goodreads berbintang kecil sangat mewakili apa yang saya rasakan ketika membacanya.

Satu pesan buat si adik penulis buku ini, rendah hati itu sangatlah perlu.

View all my reviews

Saturday, October 29, 2011

Review: Poconggg Juga Pocong


Poconggg Juga PocongPoconggg Juga Pocong by @poconggg
My rating: 2 of 5 stars







Paperback, 142 pages
Published June 2011 by Bukune
ISBN 6022200024
edition language: Indonesian


Sinopsis buku:


Predikat sebagai pocong jantan tinggal sedikit lagi bisa gue raih. Setelah semua penjuru kompleks dijabanin,gue pun memutuskan untuk pulang.

Awalnya sih gue santai-santai aja. Sewaktu masuk ke kompleks, gue nggak ngeliat tanda-tanda bakal nemuin kesulitan di daerah ini. Pas mau pulang, keadaannya berubah. Ternyata portal jalannya udah ditutup.

"TERNYATA PORTAL JALANNYA UDAH DITUTUP!!!"
Sengaja diulang biar makin tegang.

Posisi portalnya kentang banget. Nggak tinggi, tapi juga nggak pendek-pendek amat. KALAU GUE LOMPATIN udah pasti nggak bakal nyampe. KALO GUE GELINDING lewat bawah, lebih nggak mungkin lagi. Pocong dari lurah mana yang bisa bangun sendiri dari posisi rebahan? Nggak ada! Berdiri tanpa bantuan adalah hal yang mustahil buat pocong. KALAU PORTALNYA GUE ANGKAT....
ya, lo pikir aja sendiri... gimana caranya?

Sumpah, gue panik.

***

Lompat. Lompat. Lompat.

Poconggg, sosok fenomenal yang seharusnya ditakuti ini akan membuat kalian tertawa lewat tulisannya. Kalian nggak usah capek-capek mikir gimana caranya seikat pocong bisa nulis buku. Jomblongenes ini akan berbagi pengalaman konyolnya, mulai dari kisah cinta sejenis (maksudnya sama-sama setan), kisah nistanya menjadi pocong cupu, hingga ramalan-ramalan jitu buat kalian semua



Review buku:


Baca gratisan di Gramed TP.
Awalnya sempat penasaran dengan judulnya yang membuat penasaran.
Busyeet, aku bela-belain nyobek plastiknya euy. *pengakuan*

Okay, awal baca memang lucu. Meskipun tidak sampai terbahak-bahak dan membuat sakit perut. Hanya membuat senyum biasa. Semakin ke belakang semakin hyperbola dan semakin TIDAK lucu.

Menurutku buku ini tidak kosisten. Di awal cerita pocong yang bernama poconggg ini tidak bisa melewati portal karena tidak bisa menggunakan tangannya untuk membuka portal. Tapiii... dicerita selanjutnya karena penasaran dengan manusia yang sibuk di depan laptopnya dia akhirnya membuat akun twitter dan sebuah blog. Heloo!!! bagaimana cara mengetiknya? tidak dijelaskan di sini. Hanya bisa. Pokoknya bisa. @_@

Akhirnya, aku tak sanggup lagi meneruskan membacanya. Aku tutup dan kukembalikan pada rak buku di mana seharusnya buku itu berada, tanpa pembukus plastiknya tentunya. :D

Penulisnya bernama @poconggg yang ternyata setelah aku search di mbah google nama aslinya adalah Arif Muhammad, pemilik akun @poconggg dengan sejuta lebih follower. Yang aku salut dari buku ini adalah cara promosinya. Karena follower yang banyak di twitter dan commentnya yang katanya lucu-lucu membuat buku ini laris manis bak kacang rebus.

Aku sendiri bukan follower @poconggg yang menurut buku ini mungkin kurang beruntung karena tidak mengenal akun @poconggg krik...krik...krik.. biasa aja tuh.


View all my reviews

Friday, October 7, 2011

Review: Shadow Kiss


Shadow Kiss (Vampire Academy, #3)Shadow Kiss by Richelle Mead
My rating: 5 of 5 stars







Harisa Permatasari (translator), Lulu Fitri Rahman (editor), Mery Riansyah (Proofeader)
Paperback, 505 pages
Published January 27th 2011 by Penerbit Matahati (first published November 13th 2008)
ISBN13: 9786028590242
edition language: Indonesian
original title: Shadow Kiss
series: Vampire Academy #3
characters: Rosemarie "Rose" Hathaway, Vasilisa "Lissa" Dragomir, Dimitri Belikov, Christian Ozera, Adrian Ivashkov
Adrian Ivashkov, Victor Dashkov, Mia Rinaldi, Janine Hathaway, Jill Mastrano



Sinopsis buku:


Rose tahu dia tak bisa mencintai sesama pengawal. Sahabatnya, Lissa—putri Dragomir terakhir yang akan dikawalnya kelak—harus selalu diutamakan. Sayangnya, Rose tak bisa berkutik dalam perasaannya terhadap Dimitri Belikov, pengawal yang disiapkan menjadi partner Rose dalam menjaga Lissa. 

Tetapi sejak membunuh Strigoi untuk pertama kalinya, Rose kerap uring-uringan. Sesuatu yang gelap tumbuh dalam pikirannya, dan berulang kali dia didatangi hantu, yang memperingatkannya akan bahaya yang mendatangi Akademi. 

Sunday, October 2, 2011

Review: Incarceron


Incarceron (Incarceron, #1)Incarceron by Catherine Fisher
My rating: 5 of 5 stars






Mery Riansyah (Translator), Febry E.S (Translator), Lulu Fitri Rahman (Editor)

Paperback, 492 pages
Published August 9th 2011 by Penerbit Matahati (first published January 1st 2007)
ISBN139786028590341
edition language: Indonesian
original title: Incarceron
series: Incarceron #1
characters: Claudia Arlexa, Jared Howe, Finn, Keiro, Attia ...more
literary awards: Mythopoeic Fantasy Award Nominee for Children’s Literature (2011), A School Library Journal Best Book of the Year (2010), Cybils Award Nominee for Young Adult Fantasy & Science Fiction (2007), Booklist Top Ten Science Fiction/Fantasy Novels for Youth (2010), YALSA Best Fiction for Young Adults (2011)


Sinopsis buku:



"Yang satu di dalam, yang lain di luar.
Tapi keduanya sama-sama terpenjara."

Incarceron adalah penjara yang begitu luas sehingga tidak hanya berisi sel, tetapi juga kota, hutan logam, rimba raya, dan lautan. Penjara itu terkunci dari dunia luar selama berabad-abad, dan hanya satu orang, menurut legenda, yang pernah lolos darinya.

Wednesday, September 28, 2011

Review: Specials


Specials (Uglies, #3)Specials by Scott Westerfeld
My rating: 3 of 5 stars






Yunita Candra (Translator), Lulu Fitri Rahman (Editor), Tisa Anggriani (Proofreader)

Paperback, 389 pages
Published July 28th 2011 by Penerbit Matahati (first published May 9th 2006)
ISBN 6028590312 (ISBN13: 9786028590310)
edition language: Indonesian
original title: Specials
series: Uglies #3
characters: David Baranov, Tally Youngblood, Shay, Dr. Cable, Andrew Simpson Smith
Andrew Simpson Smith, Peris



Sinopsis buku:



Tally telah bergabung dengan Special Circumstances, aparat rahasia pemerintahan kota yang bertindak seperti militer. Mereka menjalani operasi yang menjadikan mereka “rupawan bengis,” rupawan namun mengerikan.

Monday, August 15, 2011

Review: Prophecy of the Sisters


Prophecy of the Sisters (Prophecy of the Sisters, #1)Prophecy of the Sisters by Michelle Zink
My rating: 3 of 5 stars








Ida wajdi (Translator), Aisyah (Editor), Tisa Anggriani (Proofreader)
Paperback, 359 pages
Published March 17th 2011 by Penerbit Matahati (first published January 1st 2009)
ISBN13: 9786028590266
edition language: Indonesian
original title: Prophecy of the Sisters
series: Prophecy of the Sisters #1
characters: Alice Milthorpe, Amalia "Lia" Milthorpe, Henry Milthorpe
setting: New York, 1890 (United States)

literary awards: Chicago Public Library Best of the Best (2010), Top Ten Debut YA Novels 2009 Booklist (2009), Best Villain Chapters Indigo Teen Reads Awards (2010), NYPL Stuff for the Teen Age (2010)



Sinopsis buku:
Sepeninggal sang ayah, serangkaian kejadian aneh menimpa Lia Milthorpe dan saudara kembarnya, Alice.

Diawali munculnya sebuah tanda di pergelangan tangan Lia dan berubahnya sikap Alice, mereka baru sadar terlibat ramalan kuno yang menyebabkan mereka menjadi musuh satu sama lain.

Saturday, August 13, 2011

Review: Jika Aku Tetap Di Sini


Jika Aku Tetap Di Sini (If I Stay, #1)Jika Aku Tetap Di Sini by Gayle Forman
My rating: 3 of 5 stars






Poppy D. Chusfani (Goodreads Author) (Translator), Diniarty Pandia (Editor)

Paperback, 200 pages
Published February 8th 2011 by Gramedia Pustaka Utama (first published April 9th 2009)
ISBN139789792266603
edition language: Indonesian
original title: If I Stay
series: If I Stay #1
characters: Teddy Hall, Kim Schein, Mia Hall, Adam Wilde
setting: United States
Oregon (United States)

literary awards: An ALA/YALSA Quick Pick for Reluctant Young Adult Readers (2010), South Carolina Book Award Nominee for Young Adult Book Award (2011), TAYSHAS High School Reading List (2010), Goodreads Choice Award Nominee for Young Adult Fiction (2009), ALA Teens' Top Ten (2010)
ALA Teens' Top Ten (2010), Milwaukee County Teen Book Award Nominee (2010), Pennsylvania Young Readers' Choice Award YA Nominee (2011), Florida Teens Read Nominee (2010), Delaware Blue Hen Award (2011), Abraham Lincoln Award Nominee (2012)


Sinopsis Buku:



Mia memiliki segalanya: keluarga yang menyayanginya, kekasih yang memujanya, dan masa depan cerah penuh musik dan pilihan. Kemudian, dalam sekejap, semua itu terenggut darinya.

Terjebak antara hidup dan mati, antara masa lalu yang indah dan masa depan yang tidak pasti, Mia menghadapi satu hari penting ketika ia merenungkan satu-satunya keputusan yang masih dimilikinya---keputusan terpenting yang akan pernah dibuatnya.

Tuesday, August 9, 2011

Review: Perfect Chemistry


Perfect ChemistryPerfect Chemistry by Simone Elkeles
My rating: 4 of 5 stars







Angelic Zaizai (Translator), Mery Riansyah (Proofreader)

Paperback, 452 pages
Published July 2011 by Penerbit Terakota (first published December 23rd 2008)
ISBN13: 9786029698787
edition language: Indonesian
original title: Perfect Chemistry (Perfect Chemistry, #1)
series: Perfect Chemistry #1
setting: Chicago, Illinois (United States)

literary awardsRomance Writers of America RITA Award for Best Young Adult Romance (2010), An ALA/YALSA Quick Pick for Reluctant Young Adult Readers for Top Ten (2010), Pennsylvania Young Readers' Choice Award YA Nominee (2011), Abraham Lincoln Award Nominee (2011)



Sinopsis buku:

Brittany Ellis memiliki segalanya: cantik, pintar, kaya, dan pacar yang populer.

Alex Fuentes adalah gangster berdarah Mexico yang terlibat banyak masalah serius.

Monday, August 8, 2011

Review: Kedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKI


Kedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKIKedai 1001 Mimpi: Kisah Nyata Seorang Penulis yang Menjadi TKI by Valiant Budi
My rating: 4 of 5 stars







Paperback, 444 pages
Published 2011 by GagasMedia
ISBN 9797804976 (ISBN13: 9789797804978)
edition language: Indonesian
url: http://kedai1001mimpi.blogspot.com


Sinopsis buku:


DESAS DESUS
"Kita ini konon pahlawan devisa. Tapi kalau mati, ya sudah, dianggap binatang saja."
"Saya datang buat mempertebal iman, bukan jadi mainan."
"Datang ke sini itu harus siap 'dijajah'. Baik jiwa maupun raga!"
"KAMU tidak perhatikan, banyak orang MATI karena terlalu BANYAK TAHU?!"

Valiant Budi adalah seorang penulis yang tergila-gila dengan dunia Timur Tengah. Salah satu ambisinya yaitu menulis sebuah buku travel dari belahan bumi 1001 mimpi ini.

Thursday, July 14, 2011

Review: The Last Emperor


The Last EmperorThe Last Emperor by Paul Kramer
My rating: 4 of 5 stars







Paperback, 453 pages
Published March 2010 by Serambi
ISBN13: 9789790241909
edition language: Indonesian


Sinopsis buku:


AUTOBIOGRAFI HENRY PU YI YANG MENGILHAMI FILM PERAIH 9 PIALA OSCAR

Direvisi Oleh Paul Kramer
Sepertinya tidak ada yang lebih berliku dan tragis dibandingkan dengan kisah ini. Menyimak kehidupan Pu Yi berarti juga menyelami periode penting sebuah bangsa besar: masa per-alihan China dari negara kerajaan ke republik?yang sering disama-artikan dengan ?perubahan dari tradisional menjadi modern?. Bagi sebagian orang yang menganggap sistem politik modern lebih adil, peristiwa ini merupakan pilihan terbaik. Namun, bagaimana jika dilihat dari sudut pandang sang Kaisar?

Buku ini berdasarkan penuturan Pu Yi sendiri. Dia menceritakan perjalanan hidupnya yang luar biasa: penobatannya sebagai Kaisar pada usia dua tahun, hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya, korupsi yang menggerogoti kerajaan, menjadi ?boneka? penguasa Jepang, mendekam di penjara sebagai tawanan perang, dan menjadi tukang kebun di mana hanya sedikit orang yang mengenalnya sebagai ?Putra Langit?.

Dengan sangat terbuka dan sedemikian banyaknya informasi teperinci yang gamblang, Pu Yi menulis kisah ini di tempat penahanannya. Tak diragukan lagi, buku ini adalah catatan yang unik, memikat, dan penting tentang sejarah China yang paling kacau dan dramatis?dan tentang seorang manusia yang menjadi saksi atas semuanya.


Review buku:


Henry Pu Yi. Lahir tanggal 7 Feb 1906 dan diangkat menjadi kaisar pada tanggal 13 Nov 1908. Tanggal 12 Feb 1912 janda permaisuri Lung Yu mengumumkan penurunan tahta Pu Yi.

Pu Yi adalah kaisar yang berkuasa hanya selama 3 tahun tanpa adanya kesadaran yang nyata akan situasi politik . Setelah kedaulatan pemerintahan China berganti menjadi Republik, Pu Yi masih diperbolehkan melanjutkan kehidupan di istana yang disebut dengan Kota Terlarang dan mempertahankan tradisi kerajaan. Hal ini tertuang dalam “perjanjian kelakuan baik”.

Di abad 20, sementara yang lainnya bisa menikmati gaya hidup modern, Pu Yi terus menghirup udara abad ke-19 dan sebelumnya. Selama masa kecilnya, dia masih diperlakukan seperti layaknya seorang raja. Dia terbiasa dipanggil Yang Mulia, Baginda dan terbiasa pula menghadapi orang berlutut dihadapannya, tak peduli orang itu lebih tua atau lebih muda darinya. Hal ini menjadikan dia bersikap berlebihan dan egois.


Ketika dia akan makan, Pu Yi hanya tinggal mengatakan “sediakan makanan pilihan”. Maka  kasim di dekatnya akan mengulangi kalimat tersebut, para pengawal yang menjaga istana yang dia tempati akan meneruskannya dan mereka yang berada di luar akan mengulanginya dan seterusnya sampai akhirnya kata itu mencapai ruangan makanan pilihan kerajaan di jalan barat kota terlarang. Bayangkan jika Pu Yi mengatakan kalimat panjang dengan kasim yang mempunyai daya ingat seperti *uhuk* aki-aki, jangan-jangan nasib kalimat itu seperti nasib kalimat pada kopdar GRI ke-4 kemarin.

Pu Yi hanya diijinkan berjalan-jalan di kota terlarang, setiap dia berjalan-jalan rombongan kasim akan mengikutinya. Bagai sebuah parade. Disaat dia ingin berkunjung ke tempat di luar kota terlarang, dia tidak hanya membutuhkan 10 mobil untuk menampung semua rombongan, tetapi juga harus meminta polisi republik untuk menempatkan penjaga untuknya dan menjaga jalanan untuk melindunginya. Betapa repotnya.

Johnston tutor Pu Yi berkebangsaan Skotlandia mempunyai peran penting dalam pertumbuhan Pu Yi. Johnston telah memperlihatkan Pu Yi peradapan barat dan merangsang rasa penasaran jiwa mudanya. Pu Yi yang mulai beranjak remaja merasa dunianya sangat sempit. Dia ingin merasakan kebebasan hingga dia memiliki rencana untuk kabur dari istana yang sayangnya rencana ini gagal total.

Setelah Jepang kalah, Pu Yi ditahan oleh tentara Soviet selama 5 tahun hingga akhirnya dia dikembalikan kepada pihak China dan dipenjara selama 10 tahun kemudian di sana.

Perjalanan Pu Yi yang tidak mudah dari mulai dielu-elukan hingga dia menjadi bual-bualan teman-teman sell nya ketika dalam penjara.

Membaca buku ini membuat saya merasa marah, sedih, kasihan, kagum dan senang secara bersamaan.
Marah karena sikap Pu Yi sebagai kaisar yang semena-mena dan kejam
Sedih karena sikap keluarga Pu Yi yang berbalik memusuhinya dan menjauhinya
Kasihan karena Pu Yi yang sedari kecil tak pernah melakukan pekerjaan sepele hingga membuat dia sulit beradaptasi ketika di penjara yang semuanya harus dikerjakan sendiri.
Kagum karena akhirnya Pu Yi mengakui semua kesalahannya
Senang karena pemberian grasi khusus dan dia dibebaskan dari penjara dan menjalani hidup seperti rakyat biasa.

Sekaligus, buku ini menambah pengetahuan saya akan sejarah China.

Btw, buku ini termasuk buku “mutu” kah?
Ah, masa bodoh buku ini bermutu atau tidak, yang penting saya dapat menikmati ketika membacanya.


View all my reviews

Thursday, June 23, 2011

Review: Abad yang Berlari


Abad yang BerlariAbad yang Berlari by Afrizal Malna
My rating: 2 of 5 stars







Paperback, 37 pages
Published April 2009 by omahsore (first published 1984)
ISBN13: 9789791904728
Edition language: Indonesian
Original title: Abad yang Berlari
url: http://www.omahsore.web.id
Literary awards: Hadiah Buku Sastra Dewan Kesenian Jakarta


Sinopsis Buku:


Lewat kumpulan sajak inilah 25 tahun yang lalu Afizal Malna menapakkan kakinya dengan kokoh di dunia sastra Indonesia. Karya yang diterbitkan pertamakali di tahun 1984 ini, memberi pengaruh yang cukup luas bagi perkembangan sastra kita. Maka tidak mengherankan jika pada waktu itu buku ini mendapat Hadiah Buku Sastra Dewan Kesenian Jakarta. Dan kini, tepat 25 tahun kemudian, karya ini hadir kembali. 

Tuesday, June 21, 2011

Review: Selendang Pelangi


Selendang PelangiSelendang Pelangi by Toeti Heraty
My rating: 4 of 5 stars







Softcover, 320 pages
Published 2007 by IndonesiaTera (first published 2006)
ISBN: 9799375005
Original title: Selendang Pelangi


Sinopsis Buku:

Kumpulan puisi dari para penyair Indonesia yang mewakili 3 generasi. Mereka adalah: Isma Sawitri, Poppy D. Hutagalung, Rayani Sriwidodo, Toeti Heraty Abidah El Khalieqi, Anil Hukma, Cok Sawitri, Dorothea Rosa Herliany, Medy Loekito, Nenden Lilis A., Oka Rusmini, Sirikit Syah, Dina Octaviani, Nur Wahida, Shantinned, Shinta Febriany, Putu Vivi Lestari. Editor dan Kata Pengantar oleh Toeti Heraty

Thursday, June 16, 2011

Review: Kitchen


KitchenKitchen by Banana Yoshimoto
My rating: 3 of 5 stars








Dewi Anggraeni (Translator)
Paperback, 204 pages
Published April 29th 2009 by KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) (first published 1987)
ISBN13: 9789799101730
Edition language: Indonesian
Original title: キッチン
literary awards: Nihon University Department of Arts Prize (1986), Kaien magazine New Writer Prize (1987)


Sinopsis Buku:



"Aku tak bisa tidur di tempat lain selain dapur."

Mikage Sakurai sebatang kara sejak neneknya meningal. dapur menjadi satu-satunya tempat dimana ia dikelilingi panci bekas pakai dan sisa ceceran sayur, serta ditemani sepetak langit malam berbintang di jendela.

namun dapur keluarga Tanabe yang membuatnya jatuh cinta. Di sana selama satu musim panas ia bergulat dengan acar, udon, soba, dan tempura. Di sana pula ia temukan apa yang tak pernah dimilikinya: keluarga, bersama Yuichi Tanabe yang dingin dan Eriko Tanabe yang mempesona--perempuan transeksual yang sejatinya ayah kandung Yuichi.

Thursday, June 9, 2011

Review: Sang Sejarawan

Sang Sejarawan (The Historian)Sang Sejarawan by Elizabeth Kostova

My rating: 3 of 5 stars


kiriman dari Didiet.
tengkyuuuu Didiet. *hugs*
---------------------------

Jika kau mencari cerita vampir seperti pada Twilight, atau Vampire Academy atau mungkin seperti cerita-cerita vampire pada Harlequin. Maaf, sepertinya kau akan kecewa dengan buku ini.

Cerita dalam buku ini jauh dari yang namanya "action" apalagi romance. Buku ini bercerita tentang perjalanan terhadap penemuan akan adanya vampire/dracula dan pencarian Rossi sang dosen pembimbing yang menghilang secara misterius.

Cerita berawal ketika seorang gadis menemukan sebuah buku kuno yang terdapat gambar naga. Dari penemuan inilah kemudian Paul yang adalah ayah sang gadis menceritakan kisah buku kuno tersebut dan sekumpulan surat-surat yang dia dapat dari dosen pembimbingnya, Rossi.

Wah, ada benteng bernama Poenari disini. Seketika pikiranku langsung melayang pada anak laki-laki berumur belasan tahun yang konon mempunyai batu "ajaib". *kok, malah ngelantur* *hadeeh*

Kembali ke buku.

Membaca buku ini haruslah dengan konsentrasi yang cukup karena alur cerita yang maju mundur dan tak jarang penggunaan kata "Aku" disini melompat-lompat sebagai kata ganti Paul si Ayah dan sang gadis, bahkan tanpa berganti bab.

Cerita lebih ditekankan pada perjalanan-perjalanan sang Ayah yaitu Paul dan Helen untuk menemukan Rossi dan sang Dracula. Helen? Apa dia nama sang gadis itu? wah kau salah besar. Helen adalah ibu dari sang gadis dan anak dari Rossi. ooppss.... spoiler. Tapi, hey!! kau juga akan mengetahuinya pada bab-bab awal.

Sang gadis sendiri menurutku berperan sedikit tapi sangat penting. Sang gadis lebih kepada penghubung cerita antara ayahnya, ibunya dan surat-surat Rossi. Siapa sih nama sang gadis ini? disinilah menariknya. Dari awal hingga akhir cerita nama sang gadis tak sedikitpun disebut. Kau bisa menamai sang gadis sesuka hatimu bukan? Ingin menamainya serperti namamu sendiri agar kau lebih mendalami? atau nama pacar? Ah, kalau aku sih akan tetap menamai sang gadis dengan sebutan "sang gadis" :D

Tak perlu ditanya lagi, kau akan menemukan jawabannya setelah membaca beberapa bab. Yaa, dracula memang ada. Tapi bagaimana ceritanya hingga dracula bisa menjadi "dracula", well kau tak akan menemukannya dalam buku ini.

Meskipun ini cerita mengenai dracula, si dracula sendiri nyaris tak pernah muncul. Mungkin juga ini salah satu daya tarik buku ini, yang membuat aku rela membaca buku setebal dan seberat ini. Pe-na-sa-ran.

Lucunya, sosok dracula yang diceritakan di sini benar-benar dracula yang klasik yang takut akan matahari, bawang putih, perak dan salib. Tokoh dracula sendiri diadaptasi oleh penulis berdasarkan sejarah Vlad Tepes seorang pangeran Wallachia Rumania pada tahun 1431-1476.

Buku ini akan membawamu ke berbagai kota dan negara. Amsterdam, Istambul, Budapest, Bulgaria, Hongaria. Tapi sayang, meskipun setting dari berbagai kota dan negara, imajinasiku kurang melayang. Yah, mungkin karena deskripsi akan tempat-tempat yang eksotis ini kurang begitu ditonjolkan.

Sedikit kecewa dengan endingnya. Antiklimaks yang biasa-biasa saja seakan membuat kita terjatuh dari atas tangga penasaran dengan cepatnya.

View all my reviews

Monday, May 30, 2011

Review: Djakabaia: Djalan-Djalan dan Makan-Makan di Soerabaia

Djakabaia: Djalan-Djalan dan Makan-Makan di SoerabaiaDjakabaia: Djalan-Djalan dan Makan-Makan di Soerabaia by Vina Tania

My rating: 3 of 5 stars


Buku ini wajib dimiliki bagi mereka yang ingin berwisata kuliner atau menyukai kuliner Surabaya.

Buku yang hanya beberapa lembar ini menyajikan masakan-masakan kas dan tentu saja enaak di Surabaya. Foto makanan yang disajikan berwarna seakan menggugah selera untuk mencicipi setiap masakan yang dibahas.

Desain dari sampul buku ini cukup unik dan apik, jangan heran karena si penulis ternyata jebolan universitas jurusan desain grafis. Bahkan yang menggelitik saya, pada hal.39 terdapat foto daun pohon jati yang seingat saya dulu daun ini digunakan untuk membungkus makanan. Saat ini daun ini susah ditemukan di Surabaya. Tapi si penulis masih sempat-sempatnya terpikir untuk memperindah desainnya dengan daun ini.

Tapi sayang sekali, si penulis tidak memberikan arahan rute yang harus ditempuh bila menggunakan angkutan kota. Dan peta yang diberikan juga kurang mendetail.


View all my reviews

Wednesday, May 25, 2011

Review: Warna Langit

Warna Langit (Kisah Kehidupan di Padang-Padang Keemasan)Warna Langit by Kim Dong Hwa

My rating: 3 of 5 stars


Pada hari seperti ini, bukankah menyenangkan jika hujan tercurah dari langit? Kau dapat menangis sepuasmu di tengah hujan, dan tak seorang pun akan tahu bahwa kau sedang bersedih.

I Will Be Right Here Waiting For You

Oceans apart, day after day
And I slowly go insane
I hear your voice, on the line
But it doesn't stop the pain
If I see you next to never
how can we say forever

Wherever you go, whatever you do
I will be right here, waiting for you
Whatever it takes, or how my heart breaks
I will be right here waiting for you

I took for granted, all The times
That I thought would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
But I can't get near you now
Oh can't you see it baby,
You've got me going crazy

I wonder how we can survive, this romance
But in the end if I'm with you, I'll take the chance

Oh you can't see it baby
You've got me going crazy


Kurang suka dengan endingnya. Berasa kurang saja gituh. Sekian.
Yuk lanjut nyanyi lagi.



View all my reviews

Tuesday, May 24, 2011

Review: My Sister's Keeper

My Sister's Keeper (Penyelamat Kakakku)My Sister's Keeper by Jodi Picoult

My rating: 3 of 5 stars


Ceritanya menarik dan membuat terharu. Hanya saja, cerita yang disampaikan dari banyak sudut pandang membuat ceritanya bertele-tele. Aku sempat dibuat bosan pada pertengahan cerita.

Akhir ceritanya yang tidak diduga membuat ceritanya semakin haru.

Apakah Sara ibu yang buruk? apakah Anna anak yang durhaka? silahkan dibaca dan ambil kesimpulannya sendiri karena semua sudut pandang cerita disampaikan secara netral.

Berlaku adil memang susah, terkadang adil belum tentu harus sama.


View all my reviews

Monday, May 23, 2011

Review: Garis Batas

Garis BatasGaris Batas by Agustinus Wibowo

My rating: 5 of 5 stars


Lebih tebal, lebih banyak foto-foto dan tentunya lebih mahal dari buku sebelumnya.

Butuh waktu lama membacanya, kenapa? yah, apalagi kalau bukan penyakit lama yang bernama malas yang sepertinya masih suka mendekati saya hingga sekarang. Padahal saya sudah sering menolaknya. :D

Penyampaian yang sedikit berbeda dari buku pertama, disini Agustinus mengungkapkan secara eksplisit refleksi dirinya atas apa yang dia lihat dan alami. Menurut saya, buku ini lebih segar dari sebelumya, tak jarang saya dibuat tersenyum ketika membacanya. Dan seperti buku sebelumnya, Agustinus membawa kita untuk menyelami budaya dan adat mereka.

Garis batas tak terlihat, namun langkah dan embusan napas kita diperngaruhi olehnya. (hal.7)

Tajikistan, Kirgizstan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Lima negara yang mempunyai budaya dan adat masing-masing. Hanya satu kesamaan mereka selain berakhiran stan, negara pecahan Soviet.

Tajikistan dengan negerinya yang elok dan kemiskinan yang mendera.
Kirgizstan dengan keganasan korupsi dan polisinya serta bangsa nomadnya.
Kazakhstan dengan harga mahal yang merajalela dan penduduknya yang sedikit.
Uzbekistan yang mengisolasi diri dari dunia luar dan negara yang tidak normal.
Turkmenistan dengan abad emasnya, sang Turkmenbashi dan kitab Ruhnama-nya.

Setiap negara butuh jati diri untuk tetap berdiri. (hal.395)

Lalu, apa jati diri negara kita?


View all my reviews

Wednesday, May 4, 2011

Review: Perempuan, Langit ke Timur

Perempuan, Langit ke TimurPerempuan, Langit ke Timur by Olin Monteiro

My rating: 4 of 5 stars




di ujung musim (hal.87)

daun-daun beri jalan bagi bunga
menghindar malas di ujung Mei
dari siramam tegas mentari
layaknya kulitku mengering
pagi ini badai bermuara di wajah
pancarkan panasnya di ubun-ubun
berputar di balik punggung
sampai di ujung lidah
kelopak pagi semakin rekah
getir meresapi pandangan mata
kubiarkan badai menyiksa
dan ngilu di sekujur hari



another ballad (hal.80)

: jangan harap kami takut!
mungkin pohon itu pikir aku dendam
kamu salah ...
mungkin daunnya mengutukku negatif
kamu sangat salah ...

bersama bangunnya hari baru
dahan-dahan pohonmu menguat
genggaman taman partriarkis menelikung
aku berdoa lagi kemenangan absolut
jangan tunduk ...



View all my reviews

Wednesday, April 13, 2011

Review: The Help

The HelpThe Help by Kathryn Stockett

My rating: 5 of 5 stars


Cerita yang sangat menarik, Kathryn sang penulis membawa aku melihat situasi Amerika pada tahun 60an. Meskipun perbudakan pada saat itu telah dihapuskan jauh sebelum tahun 1900, tapi masih ada kesenjangan sosial dan ras pada masyarakatnya.

Diceritakan melalui tiga sudut pandang, seorang wanita kulit putih dan dua orang wanita kulit hitam yang berprofesi sebagai pembantu. Tiga tokoh yang diceritakan sama-sama kuat dan berkarakter. Ceritanya yang mengalir dan mudah dicerna ini menambah kenyamananku dalam membaca, meskipun diceritakan dalam tiga sudut, aku bisa merasakan apa yang dirasakan masing-masing tokoh.

Sungguh, buku yang layak untuk dibaca.


View all my reviews

Wednesday, April 6, 2011

Review: 9 Summers 10 Autumns

9 Summers 10 Autumns9 Summers 10 Autumns by Iwan Setyawan

My rating: 3 of 5 stars


Tadinya baca buku ini akhir2 bulan maret dan masuk target buku yang dibaca bulan maret. Ehtapi, ternyata begitu memulai membaca banyak sekali rintangan dan halangan yang ada #halah.
Bukan karena isi bukunya yang jelek, tapi karena si ponakan yang akhir2 ini sedikit manja minta ditemenin main sama nonton tv tiap malem. Dan karena buku ini sudah terbengkalai berhari-hari, akhirnya saya membaca ulang dari awal. *kok malah curcol*

Kembali ke buku. Ini adalah salah satu contoh perjalanan seseorang yang sukses karena pendidikan. Mas Iwan, penulis serta tokoh dalam cerita ini mengajak kita untuk bermimpi, bekerja keras dan menyanyangi bapak ibu dan keluarga kita.

Sebuah motivasi sederhana tapi sangatlah menggugah membuat saya menoleh kebelakang dan merenungkan apa yang selama ini saya lalui bersama kedua orang tua dan kedua adik saya.

Penulis juga menggambarkan keadaan ekonominya ketika masih kecil yang penuh dengan kesederhanaan. Saya sangatlah kagum dengan kedua orang tua penulis yang diceritakan disini, dengan hanya menjadi sopir angkot, beliau bisa menyekolahkan anak2nya hingga kejenjang yang tinggi. Perjuangan yang berat yang dilalui penulis dan saudaranya ternyata berbuah keberhasilan yang memuaskan.

Tapi, sayang sekali, buku ini minim akan ekplorasi dan deskriptif, padahal rangkaian kata-kata yang terurai enak untuk dibaca. Mudah2an karya selanjutnya lebih menarik dan lebih bagus.



View all my reviews

Thursday, March 31, 2011

Review: Matahari Yang Mengalir

Matahari Yang MengalirMatahari Yang Mengalir by Dorothea Rosa Herliany

My rating: 4 of 5 stars


LUKISAN DINDING (hal.9)



Kau lihat matahari telah mengabadi
Pada bingkai di atas ranjang tidurmu
Tak perlu jendela itu, sebab
Abad yang terus berpacu
Kau lihat angin yang datang melapukkan
Daun pintu?

Masuklah lewat mimpi jika
Ingin bergegas
Abad pun lebih kekal menunggu
Dan kita berkemas
Menyambut ketukan
Pada pintu



NYANYIAN MATAHARI (hal.12)

Barangkali hanya daun yang meratap
Sebelum dipeluk dingin tanah yang fana
Detik-detik jam yang membatasi usia
Meninggalkan getar bisik matahari
Barangkali hanya daun

Bayangan pun masih mengabur pada dahan
Saat melayang, dilepaskan doa-doa kekal
Syair yang diucapkan gelap malam
Ranjang yang senantiasa menjanjikan
Mimpi maha panjang

Barangkali hanya daun
Ditikam ombak pada jantungnya


View all my reviews

Review: Kepada Cium

Kepada CiumKepada Cium by Joko Pinurbo

My rating: 4 of 5 stars


Baca bareng GRI


Maghrib (hal.21)

Di bawah alismu hujan berteduh.
Di merah matamu senja berlabuh.


Kepada Mata (hal.38)

Kaulah matahari malam
yang betah berjaga menemani saya,
menemani kata, sehingga saya
tetap bisa menyala
di remang redup kata.


View all my reviews

Review: Hujan Bulan Juni

Hujan Bulan JuniHujan Bulan Juni by Sapardi Djoko Damono

My rating: 4 of 5 stars


Dibaca dalam rangka Bareng GRI Buku Puisi.



DALAM DOA: II (Hal. 16)


kupandang ke sana: Isyarat-isyarat dalam cahaya
kupandang semesta
ketika Engkau seketika memijar dalam Kata
terbantun menjelma gema. Malam sibuk di luar suara

kemudian daun bertahan pada tangkainya
ketika hujan tiba. Kudengar bumi sediakala
tiada apa pun di antara Kita: dingin
semakin membara sewaktu berhembus angin



SONET:X (Hal.25)

siapa menggores di langit biru
siapa meretas di awan lalu
siapa mengkristal di kabut itu
siapa mengertap di bunga layu
siapa cerna di warna ungu
siapa bernafas di detak waktu
siapa berkelebat setiap kubuka pintu
siapa mencair di bawah pandangku
siapa terucap di celah kata-kataku
siapa mengaduh di bayang-bayang sepiku
siapa tiba menjemputku berburu
siapa tiba-tiba menyibak cadarku
siapa meledak dalamku
: siapa Aku



View all my reviews

Saturday, March 19, 2011

Review: Rindu

RinduRindu by Sefryana Khairil

My rating: 3 of 5 stars


This world full of pain. I need someone who would help me through the rain, to comfort me when I'm sad, when I cry, and doing everything just to make me glad.


Dalam hidup terkadang Allah menguji kita. Satu hal yang pasti, saat ujian itu datang, jangalah kita terpuruk dalam kesedihan yang berlarut-larut.

seperti kata peri kecil

saat kita kehilangan sesuatu,
terkadang kita larut dalam kesedihan
dan akhirnya lupa untuk bersyukur

Berat memang ketika kita harus kehilangan seseorang yang kita sayangi, untuk keluar dari lubang hitam kesedihan tak semudah membalikkan telapak tangan. Bersyukur dan dukungan dari orang2 yang menyanyangi kitalah yang dapat membuat kita dapat bertahan.


View all my reviews

Thursday, March 17, 2011

Review: Morning Light

Morning LightMorning Light by Windhy Puspitadewi

My rating: 3 of 5 stars


A true friend knows your weaknesses but shows you your strenghs; feels your fears but fortifies your faith; sees your anxieties but frees your spirit; recognizes your disabilities but emphasizes your possibilities. — William Arthur Ward

Ini buku kedua dari Windhy yang aku baca. Satu hal yang aku suka dari Windhy bukunya selalu nyaman dibaca dan terkadang menggelikan, sepertinya aku sudah jatuh hati pada setiap rangkaian kata-katanya.

Ceritanya sangatlah sederhana, tapi dari kesedehanaan itulah Windhy mengajak kita untuk melihat diri kita sendiri.

Bunga matahari selalu menghadap matahari. Mengikuti ke mana pun matahari pergi. Berusaha menjadi seperti matahari dan tertekan karena sadar tidak akan pernah bisa, sekuat apa pun dia berusaha. Dan karena perhatiannya selalu tertuju pada apa yang dilihatnya, dia tidak bisa melihat ke dalam dirinya sendiri. Bunga matahari tidak sadar kelebihannya sendiri. Dia tidak sadar dia lebih tinggi dari rata-rata bunga pada umumnya. Tidak tahu bahwa dia cantik. Tidak tahu bahwa banyak orang yang lebih senang melihatnya daripada melihat matahari itu sendiri.

Suka banget dengan kalimat diatas. Dan aku dibuat kaget dengan endingnya yang ternyata berbeda dari yang aku sangka.

Dan selalu, entah ini ciri khas dari si penulis atau bukan, tapi seperti novel Windhy yang aku baca sebelumnya. Buku ini kurang akan deskriptif, terlalu banyak percakapan tanpa adanya deskriptif yang mendalam.



View all my reviews

Wednesday, March 16, 2011

Review: The Magician

The Magician (Nicholas Flamel, #2)The Magician by Michael Scott

My rating: 3 of 5 stars


aiiiss, aku kurang mendapat feel dari buku 2 ini. Ceritanya terlalu bertele-tele dan banyak diskripsi yang diulang-ulang. Tapi, begitu mencapai bab-bab akhir, ceritanya kembali seru dan menegangkan. Sempat sebal sama si Josh yang mau membayar atas kebangkitan kekuatannya, padahal dia gak tau apa yang nantinya diminta oleh si Mars. Favoritku dibuku ini Perenelle Flamel.

Kelihatannya, buku 3 lebih seru nih.


View all my reviews

Tuesday, March 15, 2011

Review: Shakespeare's Landlord

Shakespeare's Landlord (A Lily Bard Mystery, #1)Shakespeare's Landlord by Charlaine Harris

My rating: 2 of 5 stars


kado dari mbak Indri.
tengkyuuu mbaaakkk.... *hugs*


Cerita yang lumayan. Kebiasaan Lily yang suka berjalan-jalan ditengah malam membuat dia menyaksikan sebuah mayat yang dibuang. Menurutku cukup aneh dengan kebiasaan Lily berjalan-jalan ini (meskipun dia berlatih karate), tapi mengingat dia mempunyai pengalaman yang buruk dan mengerikan, apa dia tidak merasa takut dan was-was, ditengah malam, jalan sendirian.

Lily akhirnya memutuskan untuk mencari sendiri siapa pembunuhnya. Sebagai pekerja pembersih rumah yang disewa perjam dia memperhatikan detail2 kecil yang ada dan berspekulasi siapa pembunuh sebenarnya.

Awalnya, saya sedikit curiga dengan guru karatenya, ternyata pembunuhnya sangat tidak disangka-sangka, dengan permasalahan yang sepele pula.

Ceritanya sangat cepat dan saya juga kurang bisa membayangkan setting tempatnya. *Ah, ternyata saya sedang lola (red: loading lambat)*

This book was ok, but not particularly interesting.


View all my reviews

Saturday, March 12, 2011

Review: Mata Air Air Mata Kumari

Mata Air Air Mata KumariMata Air Air Mata Kumari by Yudhi Herwibowo

My rating: 2 of 5 stars


Buku hadiah dari si penulis lewat mbak Trully (terima kasih mbak Trully, terima kasih mas Yudhi) + dapat tanda tangannya pula. *berbunga-bunga*

Dibaca dalam rangka baca bareng buku fiksi asli Indonesia "Mata Air Air Mata Kumari" oleh Yudhi Herwibowo bersama Goodreads Indonesia.

14 cerita pendek yang disajikan dalam sebuah buku. Lembar demi lembar saya membaca buku ini, saya terkesima oleh lantunan kata-kata yang terurai. Sangat nyaman untuk dibaca.

Tapi, sayang sekali, saya tidak dapat menikmati ceritanya sama sekali karena terus terang saya kurang suka dengan cerita seram dengan ending mengambang. Memang tidak semua dari cerita pendek ini mengambang, ada beberapa cerita yang berakhir dengan kematian. Intinya, tak satu pun dari cerita pendek didalam buku ini berakhir bahagia.

Saya suka dengan gaya menulisnya, sungguh. Tapi, bukankah penilaian terhadap sebuah buku yang lebih utama adalah jalan ceritanya? jadi maaf jika saya hanya memberikan bintang 2.




View all my reviews

Thursday, March 10, 2011

Review: Midnight Sun

Midnight Sun (Twilight, #5)Midnight Sun by Stephenie Meyer

My rating: 5 of 5 stars


Sayang sekali ini hanya draft novel yang tidak terselesaikan. Stephenie udah ngambek duluan gara-gara draft ini keluar di dunia maya, padahal novelnya belom selesai.

Dan dilihat dari draft-nya, ceritanya lebih menarik dari sisi Edward daripada sisi Bella. Dan kitalah, para kutubuku yang kecewa karena Stephenie tidak bakalan meneruskan menulis novel ini. *so sad*



View all my reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...