Sang Sejarawan by Elizabeth Kostova
My rating: 3 of 5 stars
kiriman dari Didiet.
tengkyuuuu Didiet. *hugs*
---------------------------
Jika kau mencari cerita vampir seperti pada Twilight, atau Vampire Academy atau mungkin seperti cerita-cerita vampire pada Harlequin. Maaf, sepertinya kau akan kecewa dengan buku ini.
Cerita dalam buku ini jauh dari yang namanya "action" apalagi romance. Buku ini bercerita tentang perjalanan terhadap penemuan akan adanya vampire/dracula dan pencarian Rossi sang dosen pembimbing yang menghilang secara misterius.
Cerita berawal ketika seorang gadis menemukan sebuah buku kuno yang terdapat gambar naga. Dari penemuan inilah kemudian Paul yang adalah ayah sang gadis menceritakan kisah buku kuno tersebut dan sekumpulan surat-surat yang dia dapat dari dosen pembimbingnya, Rossi.
Wah, ada benteng bernama Poenari disini. Seketika pikiranku langsung melayang pada anak laki-laki berumur belasan tahun yang konon mempunyai batu "ajaib". *kok, malah ngelantur* *hadeeh*
Kembali ke buku.
Membaca buku ini haruslah dengan konsentrasi yang cukup karena alur cerita yang maju mundur dan tak jarang penggunaan kata "Aku" disini melompat-lompat sebagai kata ganti Paul si Ayah dan sang gadis, bahkan tanpa berganti bab.
Cerita lebih ditekankan pada perjalanan-perjalanan sang Ayah yaitu Paul dan Helen untuk menemukan Rossi dan sang Dracula. Helen? Apa dia nama sang gadis itu? wah kau salah besar. Helen adalah ibu dari sang gadis dan anak dari Rossi. ooppss.... spoiler. Tapi, hey!! kau juga akan mengetahuinya pada bab-bab awal.
Sang gadis sendiri menurutku berperan sedikit tapi sangat penting. Sang gadis lebih kepada penghubung cerita antara ayahnya, ibunya dan surat-surat Rossi. Siapa sih nama sang gadis ini? disinilah menariknya. Dari awal hingga akhir cerita nama sang gadis tak sedikitpun disebut. Kau bisa menamai sang gadis sesuka hatimu bukan? Ingin menamainya serperti namamu sendiri agar kau lebih mendalami? atau nama pacar? Ah, kalau aku sih akan tetap menamai sang gadis dengan sebutan "sang gadis" :D
Tak perlu ditanya lagi, kau akan menemukan jawabannya setelah membaca beberapa bab. Yaa, dracula memang ada. Tapi bagaimana ceritanya hingga dracula bisa menjadi "dracula", well kau tak akan menemukannya dalam buku ini.
Meskipun ini cerita mengenai dracula, si dracula sendiri nyaris tak pernah muncul. Mungkin juga ini salah satu daya tarik buku ini, yang membuat aku rela membaca buku setebal dan seberat ini. Pe-na-sa-ran.
Lucunya, sosok dracula yang diceritakan di sini benar-benar dracula yang klasik yang takut akan matahari, bawang putih, perak dan salib. Tokoh dracula sendiri diadaptasi oleh penulis berdasarkan sejarah Vlad Tepes seorang pangeran Wallachia Rumania pada tahun 1431-1476.
Buku ini akan membawamu ke berbagai kota dan negara. Amsterdam, Istambul, Budapest, Bulgaria, Hongaria. Tapi sayang, meskipun setting dari berbagai kota dan negara, imajinasiku kurang melayang. Yah, mungkin karena deskripsi akan tempat-tempat yang eksotis ini kurang begitu ditonjolkan.
Sedikit kecewa dengan endingnya. Antiklimaks yang biasa-biasa saja seakan membuat kita terjatuh dari atas tangga penasaran dengan cepatnya.
View all my reviews
0 comments:
Post a Comment