Monday, April 16, 2012

Review: Violet Wings


Violet WingsViolet Wings by Victoria Hanley
My rating: 3 of 5 stars

Read from April 11 to 12, 2012
4 bintang yang diturunkan menjadi 3 bintang.



Istiani Prajoko (Translator), Mery Riansyah (Proofreader)
507 pages
Published March 2012 by Ufuk Fiction (first published August 25th 2009)
ISBN139786029346350
Edition laguange Indonesia
Original titleViolet Wings
Series Violet Wings #1




Sinopsis buku:



Zaria Tourmaline dan teman-teman sebayanya yang hidup di Tyfeyne selalu menunggu umur empat belas tahun. Itu adalah
usia yang sangat penting. Waktu di saat mereka akan mendapatkan tongkat sihir, arloji yang menunjukan level potensi sihir
dan ketika mereka akhirnya berkesempatan untuk mengunjungi bumi, setidaknya satu kali.

Zaria ternyata memiliki kemampuan sihir yang sangat tinggi yang sudah sangat lama tidak muncul di Tyrfeyne. Hal ini membuat
hidupnya berubah total. Dia terus dipojokkan dan dianggap sebagai buronan yang berbahaya sekalipun dirinya masih muda dan baru beberapa hari
mandapatkan tongkat sihirnya. Keberanian dan persahabatannya terus diuji. Dia harus terus melindungi dirinya sendiri dan teman-temannya dari Lily
Morganite, mentornya yang licik dan manipulatif, sambil terus menyelidiki misteri tentang keluarganya yang menghilang, yang sedikit demi sedikit
mulai terkuak


Review:

Aku suka ceritanya, seru dan menarik.

Suka juga dengan idenya mengenai peri/jin dan sebangsanya yang mempunyai sihir yang terbatas, dan bisa habis bila terlalu banyak digunakan dan tidak bisa diperbaharui. Jadi mereka tidak sembarang menggangu manusia. Namun, novel ini lebih banyak menceritakan intrik politik dalam dunia peri.

Zaria dan teman-temannya yang baru menginjak umur 14th akan mendapatkan tongkat sihir, jam tangan yang dapat menunjukkan tingkat sihir dan akan mendapatkan mentor untuk belajar sihir. Dan ternyata Zaria mempunyai tingkat sihir yang paling tinggi dan dia bahkan mempunyai bakat yang langka yang semua peri tidak punya.

Dan di sinilah konflik mulai muncul, sejak orangtua dan kakaknya menghilang 5 tahun yang lalu.

Sayangnya banyak typo yang bertebaran pada terjemahannya.

Dan ada yang aneh di sini.

Ketika Zaria dan Leona melanggar peraturan dengan berkunjung ke Bumi yang baru pertama kali mereka lakukan.

Hal.36
Jason Court sebetulnya tidak menakutkan
wah wah wah, padahal di awal-awal bab tidak ada nama Jason dan tidak dijelaskan pula siapa Jason itu, tapi kenapa Zaria mengatakan bahwa dia tidak terlalu menakutkan dengan menyebutkan nama lengkap pula. Bahkan hingga lembar selanjutnya siapa pemuda itu masih belum jelas. Hanya tiba-tiba dia muncul. Apakah ini typo, apa memang dari sananya seperti itu? Entahlah.

Daaaan,
Pertanyaanku terjawab di halaman 41. Jason Court itu adalah anak laki-laki (manusia bumi) yang baru saja berkenalan dengan Leona. saya ulangi, BARU SAJA, yang artinya dan harusnya Zaria belum mengenal nama pemuda itu.

"Kita akan secepatnya kembali ke sini, Zaree," kata Leona. "Aku berkenalan dengan seorang pemuda namanya Jason Court. Aku mau bertemu dengannya lagi"


@_@

Ternyata menurut sumber informasi yang dapat dipercaya (sumber dirahasiakan) *seperti polisi saja, padahal jelas terbaca di kolom komen ini. :P*  Penyebutan nama itu adalah kesalahan penerjemahan yang menurutku sangat fatal karena bisa membuat kening pembaca berkerut.

Tidak suka dengan covernya.

Semoga terjemahan lanjutannya bisa lebih baik.




View all my reviews

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...