Sunday, December 16, 2012

Review: Eona: Punggawa Naga Terakhir (Eon, #2)

Eona: Punggawa Naga Terakhir (Eon, #2)Eona: Punggawa Naga Terakhir by Alison Goodman

My rating: 3.5 of 5 stars






Paperback, 672 pages
Published July 2012 by Noura Books (first published April 19th 2011)
ISBN794336731 (ISBN13: 9789794336731)
edition language: Indonesian
original title: Eona
series Eon #2
characters Dillon Walsh, Eona, Rilla, Chart, Lord Ido
literary awards ALA Teens' Top Ten Nominee (2012), Norma K. Hemming Award Nominee (2012)

Sinopsis Buku:

Kerajaan Naga khayangan kini berada di ambang kehancuran. Lord Sethon membantai dan memluluhlantakkan seluruh negeri. Anggota kerajaan dibunuh, istana diruntuhkan. Tidak banyak yang selamat dari serangan Lord Sethon dan pasukannya.
Satu-satunya cara menyelamatkan kerajaan adalah dengan menyatukan kekuatan Pangeran Kygo, Manuskrip Hitam dan kekuatan kedua belas Punggawa Naga dan naga mereka. Namun, hanya tersisa dua punggawa Naga yang masih hidup, Eona—seorang Punggawa Naga baru—dan Lord Ido.

Sementara, manuskrip hitam hilang dicuri oleh Dillon yang haus kekuatan gelap. Eona dan dua temannya—Ryko dan Dela—berhasil lari dari kejaran Lord Sethon, dan kini berusaha mencari sang Pangeran serta Manuskrip Hitam tersebut.

Dibumbui romansa cinta segitiga dan adegan pertarungan seru, kisah seru Eona akan membuat kita semakin tenggelam dalam dunia avatar bersama Punggawa Naga


Review Buku:

Mumpung masih fresh. Mari mereview.


Buku ini bercerita tentang sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh Kygo pangeran yang secara sah mewarisi tahta kerajaan untuk melawan Sethon saudara tiri Kygo yang merebut kekuasaan secara paksa.

Eona, sang punggawa naga terakhir memihak kepada Kygo. Entah itu karena dianggapnya benar atau karena dia mencitai Kygo.

Ending yang bisa ditebak ketika sampai pada bab akhir. Cerita segitiga antara Eona, Ido dan Kygo yang menurut aku terkesan dipaksakan. Yah, pada buku pertama bahkan tidak ada sama sekali cerita romance yang terbentuk antara mereka, tapi tiba-tiba di buku kedua ini semua seakan mengharapkan Eona.

Akhir yang sedikit menggantung kurang menyenangkan hati. Hai, apa kabar Vida, yang dari awal cerita hingga akhir dia selalu ada tapi tidak ada kejelasan nasib akan dirinya. Hei, apa kabar Rilla dan Chart atau bahkan Lillian ibunya? penulis seakan-akan enggan untuk melanjutkannya lagi dan berkata, okay kurasa aku sudah menulis banyak halaman, cukup lah. #meehh

Tapi, dilain pihak, ceritanya sangat menarik dan seru. Meskipun menurutku penyatuan Eona dengan naganya yang dideskripsikan berulang-ulang sempat membuat bosan. *hei, pendapat aku beda, boleh kan.*

Overall, I did enjoy this book




View all my reviews

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...