My rating: 5 of 5 stars
Lebih tebal, lebih banyak foto-foto dan tentunya lebih mahal dari buku sebelumnya.
Butuh waktu lama membacanya, kenapa? yah, apalagi kalau bukan penyakit lama yang bernama malas yang sepertinya masih suka mendekati saya hingga sekarang. Padahal saya sudah sering menolaknya. :D
Penyampaian yang sedikit berbeda dari buku pertama, disini Agustinus mengungkapkan secara eksplisit refleksi dirinya atas apa yang dia lihat dan alami. Menurut saya, buku ini lebih segar dari sebelumya, tak jarang saya dibuat tersenyum ketika membacanya. Dan seperti buku sebelumnya, Agustinus membawa kita untuk menyelami budaya dan adat mereka.
Garis batas tak terlihat, namun langkah dan embusan napas kita diperngaruhi olehnya. (hal.7)
Tajikistan, Kirgizstan, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Lima negara yang mempunyai budaya dan adat masing-masing. Hanya satu kesamaan mereka selain berakhiran stan, negara pecahan Soviet.
Tajikistan dengan negerinya yang elok dan kemiskinan yang mendera.
Kirgizstan dengan keganasan korupsi dan polisinya serta bangsa nomadnya.
Kazakhstan dengan harga mahal yang merajalela dan penduduknya yang sedikit.
Uzbekistan yang mengisolasi diri dari dunia luar dan negara yang tidak normal.
Turkmenistan dengan abad emasnya, sang Turkmenbashi dan kitab Ruhnama-nya.
Lalu, apa jati diri negara kita?
View all my reviews
0 comments:
Post a Comment