Monday, August 15, 2011

Review: Prophecy of the Sisters


Prophecy of the Sisters (Prophecy of the Sisters, #1)Prophecy of the Sisters by Michelle Zink
My rating: 3 of 5 stars








Ida wajdi (Translator), Aisyah (Editor), Tisa Anggriani (Proofreader)
Paperback, 359 pages
Published March 17th 2011 by Penerbit Matahati (first published January 1st 2009)
ISBN13: 9786028590266
edition language: Indonesian
original title: Prophecy of the Sisters
series: Prophecy of the Sisters #1
characters: Alice Milthorpe, Amalia "Lia" Milthorpe, Henry Milthorpe
setting: New York, 1890 (United States)

literary awards: Chicago Public Library Best of the Best (2010), Top Ten Debut YA Novels 2009 Booklist (2009), Best Villain Chapters Indigo Teen Reads Awards (2010), NYPL Stuff for the Teen Age (2010)



Sinopsis buku:
Sepeninggal sang ayah, serangkaian kejadian aneh menimpa Lia Milthorpe dan saudara kembarnya, Alice.

Diawali munculnya sebuah tanda di pergelangan tangan Lia dan berubahnya sikap Alice, mereka baru sadar terlibat ramalan kuno yang menyebabkan mereka menjadi musuh satu sama lain.



Dengan bantuan dua sahabatnya, Sonia dan Luisa, Lia mempelajari isi ramalan kuno dan baru menyadari malapetaka yang dapat ditimbulkannya. Mereka harus mencari empat Kunci yang dapat mencegah malapetaka itu. Dan Lia harus segera bertindak, sebelum Alice merintanginya…


Review buku:


Sub.12.08.2011

Kali pertama baca, kening aku langsung berkerut. Mengingat-ingat, sepertinya aku pernah membaca novel ini. Sambil membaca, terus mengingat-ingat, apakah aku pernah membacanya. Aku coba bongkar-bongkar rak buku, barangkali aku pernah punya buku ini dan ternyata memang tak ada. Ini murni buku barusan aku beli.

Baiklah, aku melanjutkan membaca hingga akhirnya mencapai halaman 16 dan ting...terkuaklah keresahanku ini. Ada kata yang menjadi clue sehingga aku ingat betul sekarang bahwa aku pernah membacanya meskipun sekilas dan tak tamat. hahaha....

Dimulai sebuah kuis yang diadakan oleh penerbit buku ini bulan Maret lalu di salah satu jejaring sosial tetangga, Matahati mengajukan 6 pertanyaan. Biasanya, jawaban boleh langsung dijawab pada wall pages Matahati, yang biasanya aku sedikit berbuat curang dengan mencontek jawaban tetangga. hahaha... ketahuan deh kalau nyontek.
Tapi kali ini jawaban harus dikirim lewat email. Karena lewat email inilah dan karena jawaban kuis ada pada buku itu juga, terpaksalah aku membaca sekilas-sekilas ebook yang pernah dikirim Zai-zai/Momo(?) untuk sekedar mencari jawabannya (sebenernya aku kurang suka baca ebook).
Dan seperti biasa, tetap, aku tak memenangkan kuis itu. Dewi fortuna memang jarang berbicara padaku.

Inilah kuis terakhir yang aku ikuti. Aku kurang suka dengan konsep kuis yang jawabannya ada di buku itu dan hadiahnya buku yang sama juga. Kayak menyebar spoiler.

----
Sub.15.08.2011

Sedikit heran dengan covernya yang kalau diteliti, mereka adalah dua gadis yang berbeda dengan warna mata yang berbeda pula. Padahal ini cerita tentang gadis kembar bermata hijau.

Si kembar Amalia dan Alice yang ditakdirkan untuk memainkan peran dalam sebuah ramalan kuno. Awal cerita sudah diawali dengan kematian sang ayah. Setelah kematian ayahnya, salah satu pergelangan tangan Lia muncul tanda aneh seperti ular yang melingkar. Dari sini, aku mulai membaca dengan bertanya-tanya.

Kenapa Lia yang pergelangan tangannya muncul tanda aneh secara tiba-tiba diam saja? tidak histeris, kedokter, atau menceritakan hal aneh ini pada orang terdekat.

Bagaimana Alice mengetahui perannya dalam ramalan kuno itu dengan mudahnya, sedangkan Lia, dia harus bersusah payah untuk mencari tahu mengenai ramalan itu dan perannya.

Masih bayak teka-teki dalam buku pertama ini yang mungkin/semoga akan terjawab pada buku selanjutnya. Dan aku masih penasaran untuk membaca kelanjutannya.

Satu hal yang aku suka, buku ini bersih dari typo. Meskipun aku harus membiasakan diri membaca pendiangan alih-alih perapian (sebenarnya mana yang lebih baku?)


View all my reviews

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...